Wagito(2007), Jaringan
komputer (komputer network) yang disebut secara singkat dengan,
jaringan adalah kumpulan komputer dan alat-alat lain yang saling
dihubungkan secara bersama menggunakan media komunikasi tertentu.
Informasi yang melintas sepanjang media komunikasi, memungkinkan para
pengguna jaringan untuk saling bertukar data atau menggunakan perangkat
lunak maupun perangkat keras secara berbagi. Masing-masing komputer atau
alat-alat lain yang dihubungkan pada jaringan disebut node. Pada
jaringan dapat terdiri dari puluhan, ratusan atau bahkan ribuan node.
Model OSI (Open System Interconnection)
Pada
jaringan komputer, agar suatu informasi dari suatu komputer dapat
disampaikan ke komputer lain, informasi itu harus dikirimkan melewati
jaringan dan mengalami proses yang sangat panjang melalui berbagai
lapisan jaringan. Pertama, informasi harus diolah menjadi data, kemudian
diolah menjadi segmen-segmen dan diolah menjadi paket-paket, menjadi
frame dan terahir menjadi bit yang dapat dikirimkan melalui transmisi
untuk disampaikan ke komputer yang lain, untuk diproses balik menjadi
informasi asal. Oleh sebab itu, supaya suatu jaringan komputer dapat
berfungsi dengan baik, diperlukan suatu definisi yang jelas untuk
proses-proses yang terjadi pada jaringan tersebut.
R. Hendra Wijaya (2004),
penggunaan dan desain dari proses pengolahan data dan untuk keseragaman
diantara perusahaan-perusahaan pembuat peralatan jaringan komputer satu
dengan yang lain, suatu setandar konsorsium internasional mengeluarkan
suatu setandar model lapisan jaringan yang disebut referensi model Opens
System Interconnection (OSI). Di dalam referensi model OSI ini, proses
pengolahan dibagi menjadi tujuh lapisan (layer), yang masing-masing
lapisan memiliki fungsi sendiri-sendiri. Manfaat penggunaan referensi model OSI adalah sebagai berikut :
- Membuat standarisasi yang dapat dipakai oleh setiap perusahaan sehingga mengurangi kerumitan dalam perancangan.
- Memungkinkan fasilitas modular engineering (perubahan disatu lapisan tidak mengganggu lapisan yang lain).
- Memungkinkan kerjasama antara teknologi yang berbeda-beda.
- Memungkinkan berbagai peralatan jaringan dan software yang berbeda dapat berkomunikasi.
- Mempermudah cara mempelajari dan training mengenai jaringan.
Tujuh lapisan/layer OSI adalah sebagai berikut:
- Application Layer
Lapisan
ini merupakan lapisan ke-7 referensi model OSI, lapisan ini memberikan
layanan ke jaringan komputer untuk aplikasi-aplikasi pemakai dan
mengadakan komunikasi dari program ke program. Jika user akan mencari
suatu file yang disimpan di file server untuk digunakan, proses ini
bekerja melalui lapisan aplikasi ini. Demikian juga jika anda mengirim
e-mail, browsing internet, membuka telnet session, ssh atau menjalankan
FTP, maka semua proses tersebut terjadi pada lapisan ini. Jadi lapisan
ini adalah lapisan terdeka dengan user.
- Lapisan presentation
Agar
suatu data informasi dapat dilihat oleh pemakai, informasi itu harus
dapat di tampilkan dalam bentuk teks, audio maupun grafis pada layar
monitor user. Lapisan ini merupakan lapisan ke-6 referensi model OSI,
bertanggung jawab untuk menampilkan teks, audio maupun grafis. Lapisan
ini memberikan layanan atau servis untuk konversi, sintaks, format dan
enkripsi data.
- Lapisan session
Lapisan
ini membuka, mengatur dan menutup session antara aplikasi-aplikasi.
Protocol yang berfungsi pada lapisan ini antara lain NFS, NETBEUI, RPC,
SQL, X Windows System, Apple Talk Session Protocol (ASP) dan Digital
Network Architecture Session Control Program (DNASCP). Lapisan ini juga
menentukan apakah informasi yang diminta oleh user berasal dari komputer
local atau komputer lain pada jaringan. Jika informasi berasal dari
komputer lain, lapisan session akan memulai koneksi ke jaringan.
- Lapisan Transport
Lapisan
transport bertanggung jawab atas keutuhan transmisi data. Lapisan ini
sangat penting karena lapisan ini yang memisahkan lapisan tingkat atas
dan lapisan bawah. Pada lapisan ini data diubah menjadi segmen atau data
stream. Jenis koneksi pada lapisan transport yaitu Connection-oriented
dan Connectionless-oriented.
- Lapisan Network
Lapisan
network menyediakan topologi logika jaringan yang memungkinkan
penggunaan alamat logika seperti IP address. Lapisan ini berfungsi
meneruskan paket-paket dari satu node ke node lain pada jaringan
komputer dan memilih jalur yang terbaik dalam menerukan paket di
jaringan. Pada lapisan ini segmen-segmen diubah menjadi paket-peket
dengan menambah informasi mengenai alamat logika yang dituju dan alamat
asal dari paket.
- Lapisan Data Link
Lapisan
ini mengatur topologi jaringan, error notification dan flow control.
Switch dan bridge bekerja pada lapisan ini, lapisan ini menyediakan
fasilitas alamat hardware dan mengolah paket dari lapisan di atasnya
menjadi frame dengan menambahkan informasi mengenai alamat hardware yang
dituju dan alamat asal.
- Lapisan Physical
Lapisan
ini menentukan spesifikasi koneksi fisik jaringan seperti tipe kabel
yang gunakan, tipe konektor, hubungan pin konekstor dengan kabel, tipe
interface suatu peralatan jaringan. Lapisan ini bertanggung jawab untuk
mengaktifkan dan mengatur physical interface dari jaringan komputer.
Pada lapisan ini, hubungan antara interface-interface dari perangkat
keras diatur seperti hubungan antara DTE dan DCE. Interface yang
didefinisikan pada lapisan ini antra lain : 10BaseT(konekstor BNC),
100BaseTX konektor Rj-45), V.35, X.21 dan High Speed Serial Interface
(HSSI).
Keamanan Jaringan (Network Security)
- Firewall
Menurut
Wagito (2005), Firewall adalah alat yang digunakan untuk melindungi
jaringan privat dari jaringan public (internet). Firewall melindungi
jaringan privat dengan cara mengendalikan aliran paket yang melewatinya.
Firewall dirancang untuk mengendalikan aliran paket berdasarkan pada
asal, tujuan, port dan informasi tipe paket yang terdapat pada
masing-masing paket. Firewall berisi sederet daftar atauran ayang
dipakai untuk mementukan kondisi paket data yang datang atau pergi dari
firewall menurut kriteria dan parameter tertentu.
Menurut
Chris Brenton dan Cameron Hunt (2003), firewall adalah sebuah sistem
atau kelompok sistem yang menerapkan sebuah access control policy
terhadap lalu lintas network yang melewati titik-titik akses network.
Setelah user menentukan level-level connectivity yang ingin disediakan,
tugas dari firewall adalah memastikan bahwa tidak ada akses tambahan
diluar ruang lingkup yang diizinkan. Firewall bertanggung jawab untuk
memastikan bahwa access control policy diikuti oleh semua user pada
network tersebut.
Firewall
sama seperti alat-alat network lain dalam hal kegunaan untuk mengontrol
aliran lalulintas network, namun tidak seperti alat-alat network lain,
sebuah firewall harus mengontrol lalu lintas network dengan memasukkan
factor pertimbangan bahwa tidak semua paket-paket data yang dilihatnya
adalah apa yang seperti dilihat.
Sebuah
firewall harus berasumsi bahwa host mungkin mencoba mengakalinya untuk
menyeludupkan informasi secara diam-diam. Sebuah firewall tidak bisa
menggunakan peraturan komunikasi sebagai pegangan utama, melainkan harus
mengantisipasi bahawa peraturan tersebut akan diabaikan. Asumsi ini
banyak memberikan tekanan terhadap desain firewall, dimana desain
tersebut harus direncanakan untuk mengatasi semua kondisi yang bakal
terjadi.
Fungsi-fungsi firewall secara umum adalah sebagai berikut :
- Static packet filtering (Penyaringan paket secara statis)
- Dynamic packet filtering (Penyaringan paket secara dinamis)
- Stateful filtering (Penyaringan berdasarkan status)
- Proxy
Dan
masih banyak lagi yang mengenai keamanan jaringan, bisa juga anda
mempelajari tentang port knocking pada sebuah sistem jaringan.
Sumber:http://selpacode.blogspot.com/2013/02/jaringan-komputer-computer-network.html
0 komentar:
Posting Komentar