Perancangan Jaringan 5 Gedung

Untuk perancangan antar gedung, digunakan prinsip routing, menghubungkan segmen jaringan yang berbeda dengan menggunakan router. Dalam hal ini, segmen jaringan merupakan jaringan di tiap gedung itu sendiri dengan switch dan aturan pengalamatan IP (IP Address) masing-masing gedung.
Untuk IP Address di tiap gedung digunakan teknik subnetting. Subnetting adalah praktik membagi jaringan menjadi dua atau lebih. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Sebagai informasi, penulisan IP address umumnya adalah dalam bentuk semisal 192.168.1.2, terdiri dari blok network identifier dan host identifier. Penulisan 192.168.1.2/24, berarti bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Tanda “/24” diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubungi dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Lebih lanjut tentang subnet mask baca disini.
Topologi jaringan untuk antar gedung menggunakan prinsip sebagai berikut: untuk di dalam gedung digunakan teknologi star, sedangkan untuk topologi antar gedung digunakan topologi jaringan star serta untuk jalur cadangan digunakan topologi jaringan Ring.
Hardware Yang di Butuhkan

Router
Swicth
PC komputer
Kabel jaringan

Gedung A
Misal Suatu Gedung A 5 lantai, yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 40 buah, diperlukan 1 buah switch untuk tiap lantai. Pada gedung ini dibagi menjadi 5 segmen jaringan, dengan teknik subnetting. Kemudian untuk konfigurasi IP, dipakai alamat private dari Kelas C ( 192.168.0.x – 192.168.255.x ), semisal sebagai berikut:
- Lantai 1: 192.168.1.0/26 ( Subnet mask : 255.255.255.192 )
Pada satu segmen jaringan, semisal 192.168.1.0-192.168.1.64, NetId: 192.168.1.0, HostId: 1 s/d 62 )
- Lantai 2: 192.168.2.0/26
- Lantai 3: 192.168.3.0/26
- Lantai 4: 192.168.4.0/26
- Lantai 5: 192.168.5.0/26
Kemudian IP 192.168.31.6/30 (Subnet mask:255.255.255.252) dipakai untuk gateway jaringan yang terpasang pada router.
Gedung B
Pada Gedung A ini ada 5 lantai, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah switch yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 40 buah juga. Pada gedung ini dibagi menjadi 5 segmen jaringan, dengan teknik subnetting. Kemudian untuk konfigurasi IP pada:
- Lantai 1: 192.168.7.0/26
- Lantai 2: 192.168.8.0/26
- Lantai 3: 192.168.9.0/26
- Lantai 4: 192.168.10.0/26
- Lantai 5: 192.168.11.0/26
Kemudian IP 192.168.31.10/30 dipakai untuk gateway jaringan yang terpasang pada router.
Gedung C
Pada Gedung A ini ada 5 lantai, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah switch yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 40 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 5 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP pada:
- Lantai 1: 192.168.13.0/26
- Lantai 2: 192.168.14.0/26
- Lantai 3: 192.168.15.0/26
- Lantai 4: 192.168.16.0/26
- Lantai 5: 192.168.17.0/26
Kemudian IP 192.168.31.14/30 dipakai untuk gateway jaringan yang terpasang pada router.
Gedung D
Pada Gedung A ini ada 5 lantai, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah switch yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 40 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 5 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP pada:
- Lantai 1: 192.168.19.0/26
- Lantai 2: 192.168.20.0/26
- Lantai 3: 192.168.21.0/26
- Lantai 4: 192.168.22.0/26
- Lantai 5: 192.168.23.0/26
Kemudian IP 192.168.31.2/30 dipakai untuk gateway jaringan yang terpasang pada router.
Gedung E
Pada Gedung A ini ada 5 lantai, untuk tiap lantai memerlukan 1 buah switch yang mana setiap lantai memiliki jumlah host 40 buah. Pada gedung ini dibagi menjadi 5 segmen jaringan, dengan teknik subnetting Kemudian untuk konfigurasi IP pada:
- Lantai 1: 192.168.25.0/26
- Lantai 2: 192.168.26.0/26
- Lantai 3: 192.168.27.0/26
- Lantai 4: 192.168.28.0/26
- Lantai 5: 192.168.29.0/26
Kemudian IP 192.168.31.18/30 dipakai untuk gateway jaringan yang terpasang pada router.
Gambar Internal Dalam Gedung